animasi-bergerak-selamat-datang-0030

Cari

Rabu, 25 Februari 2015

BERSYUKUR SETIAP SAAT



                Dari begitu bangun pagi di kamarku lantai atas sampai turun ke lantai bawah, sudah berapa kali saya mengucapakan terima kasih dan bersyukur? Mungkin sudah lima kali sampai tujuh kali. Dalam satu hari? Berapa kali sya berterima kasih dan bersyukur di dalam hati? Berapa kali yang saya ucapakan dengan lantang bersuara dengan orang lain? Mungkin bisa 50 sampai 100 kali, bisa jadi lebih, karena tidak saya hitung.
Tidak praktis kedengarannya? Kok ya aneh mengucapkan terima  kasih sampai puluhan kali dan satu hari? Bahkan ratusan kali? Jawabannya mudah saja: dengn berterima kasih dan bersyukur, kita selalu mencari sisi positif dari segala sesuatu. Dengn mencari sisi positif , maka diri kita semakin positif dalam melihat segala sesuatu. Pasti ada putih setitik di dalam hitam kelam dan ada hitam setitik di dalam putih bersih.
                Dengan selalu mengingat kelimpahan kita, otak kita mencetak keyakinan (believe) bahwa memang benar kita hidup dalam kelimpahan. Maka, semua perbuatan kita didasari oleh keyakinan ini, termasuk persepsi diri kita sebagai personifikasi dari sukses. Lantas, sampai kapan perlu mengucapakan terima kasih dan bersyukur berpuluh-puluh kali tersebut? Sepanjang hayat.
Ah, tidak praktis, mungkin ada yang berpendapat demikian. Sekali lagi bahwa ini tidak mengajarkan untuk sukses dalam semalam, namun dengan mengubah mindset (pola pikir) maka segala faktor eksternal yang sering menjadi atribut orang sukses akan datang dengan sendirinya bagaikan arus sungai.
Berterima kasih dan bersyukur toh tidak memerlukan modal uang maupun sumber daya apa pun. Intinya hanya satu, yaitu kemauan keras untuk mengubah diri. Jangan pikirkan “pahala” yang Anda dapat dari perbuatan ini dulu. Jangan pula mengharap nasib akan berubah dalam sekejap. Yang jelas, dengan mengucapkan terima kasih kepada orang lain tanpa ada rasa keterpaksaan dan rasa canggung saja sudah merupakan jembatan kita ke dalam hati orang itu.
                “Terima kasih” tidak akan pernah ditolak oleh orang lain, malah biasanya disambut dengan senyum lebar dan hati yang sedikit lembut dari pada sebelumnya. Ini saja sudah merupakan magnit yang bisa membantu kita semua dalam memproyeksikan diri yang sukses ke luar. Jadi, jika ada keragu- raguan dan ke-engganan untuk berterima kasih dan bersyukur dalam skala dan frekuensi luar biasa, maka sebaikanya Anda urungkan niat Anda untuk menjadi personifikasi dari sukses itu sendiri. Aammiiin ...

Selasa, 24 Februari 2015

PENGERTIAN DAN CONTOH RANTAI MAKANAN

Dalam ekosistem, terjadi hubungan antar organisme dan juga lingkungannya. Hubungan yang terjadi di antara organisme atau individu tersebut cukup kompleks dan saling mempengaruhi satu sama lainnya. Hubungan antara unsur hayati dan juga non-hayati tersebut kemudian bermuara pada suatu sistem ekologis yang kemudian kita sebut eksosistem. Dan di dalam pola interaksi hubungan tersebut ikut melibatkan terjadinya siklus biogeokimia, sejumlah aliran energi dan juga rantai makanan. Apa yang disebut dengan rantai makanan? Pengertian rantai makanan tak lain adalah serangkaian proses beralihnya energi dari sumbernya yakni tumbuhan melalui organisme yang memakan dan yang dimakan. Berikut contoh rantai makanan dan pembagiannya.

Pembagian Rantai Makanan

Beberapa ahli ekologi membagi 4 jenis rantai pokok di dalam sistem rantai makanan, antara lain sebagai berikut:


Rantai Pemangsa

Rantai ini merupanan dasar utama dimana tumbuhan hijau berlaku sebagai produsen. Peraluhan energinya dimulai dari organisme herbivora atau penyantap tumbuhan mengkonsumsi tanaman. Organisme herbivora ini disebut juga dengan nama konsumen tingkat I. Selanjutnya, organisme yang menyantap tumbuhan tersebut dimangsa oleh organisme lainnya yang disebut karnivora. Si karnovora tersebut kemudian dinamai Konsumen tingkat II. Selanjutnya adalah organisme yang memangsa karnivora maupun herbivora yakni omnivore dan dikenal dengan nama lain Konsumen tingkat III.

Rantai Parasit
Siklus rantai yang satu ini diawali dari organisme yang besar sampai organisme yang hidup sebagai parasit dengan mengambil makanan dari inang-nya. Contoh rantai makanan yang satu ini adalah cacing pita, jamur, benalu dan juga bakteri.

Rantai Saprofit

Rantai yang satu ini diawali dari matinya suatu organisme dan kemudian berujung pada daur ulang atau penguraian oleh jasad renik. Contohnya adalah jamur dan juga bakteri. Masing-masing rantai tidak berdiri sendiri melainkan saling berkesinambungan satu sama lain.

Rantai Makanan Menjadi Jaring Makanan

Melihat pola di atas, bisa kita simpulkan bahwa rantai makanan adalah peristiwa dimana terjadi perpindahan energi atau makanan dari yang satu ke mahluk hidup lainnya dalam suatu urutan tertentu. Berikut contoh rantai makanan yang sederhana:


Dari gambar di atas kita bisa melihat terjadi sejumlah peristiwa antara lain:
  1. Rerumputan atau tumbuhan dimakan oleh organisme tikus.
  2. selanjutnya, tikus dimangsa oleh sang ular.
  3. Kemudian ular tersebut dimangsa oleh burung elang.
  4. Saat sang elang meninggal, ia akan mati dan kemudian membusuk. Pada proses tersebut ia akan diuraikan oleh mikroorganisme seperti bakteri dan kemudian diserap lagi oleh tanah tempat tanaman seperti rerumputan tumbuh.
Peristiwa-peristiwa tersebut di atas adalah rantai makanan. Dalam urutan tersebut kita bisa dengan mudah mengidentifikasi yang mana konsumen tingkat I yakni tikus, konsumen tingkat ke-II yakni ular, dan konsumen tingkat ke-III yakni elang.
Jaring-jaring Makanan
Ada banyak contoh rantai makanan lainnya. Dengan demikian bisa disimpulkan bahawa terdapat ragam jenis rantai makanan. Apabila rantai makanan yang satu berkaitan dengan rantai makanan lainnya maka akan terbentuk sesuatu yang dikenal dengan istilah jaring-jaring makanan. Dalam jaring-jaring makanan, tidak ada lagi urutan yang runut seperti pada rantai makanan. Coba cermati gambar yang ada di atas, dimana konsumen tingkat pertama tidak hanya satu, demikian selanjutnya.

Senin, 24 November 2014

Halo kawan kali ini aku memosting tentang materi biaya tenaga kerja.. semoga postingan ini bisa membantu kalian dalam belajar yaa... bye :D

Biaya Tenaga Kerja


PENGERTIAN BIAYA TENAGA KERJA DAN CARA PENGGOLONGANNYA
-          Definisi Biaya Tenaga Kerja
Tenaga kerja merupakan usaha fisik atau mental yang dikeluarkan karyawan untuk mengolah produk. Biaya tenaga kerja adalah harga yang dibebankan untuk penggunaan tenaga kerja manusia tersebut. Dapat juga diartikan semua balas jasa yang diberikan  oleh perusahaan kepada semua karyawan , elemen biaya tenaga kerja yang merupakan biaya produksi adalah biaya tenaga kerja untuk karyawan di pabrik.
-          Penggolongan Kegiatan dan Biaya Tenaga Kerja
Dalam perusahaan manufaktur penggolongan kegiatan tenaga kerja dapat dilakukan sebagai berikut:
a.      Penggolongan menurut fungsi pokok dalam organisasi perusahaan
b.      Penggolongan menurut kegiatan departemen-departemen dalam perusahaan
c.       Penggolongan menurut jenis pekerjaannya
d.      Penggolongan menurut hubungannya dengan produk
Penggolongan menurut fungsi pokok dalam organisasi perusahaan. Organisasi dalam perusahaan manufaktur dibagi menjadi ke dalam tiga fungsi pokok: produksi, pemasaran, dan administrasi. Oleh karena itu perlu ada penggolongan dan pembedaan antara tenaga kerja pabrik dan tenaga kerja nonpabrik. Pembagian ini bertujuan untuk membedakan biaya tenaga kerja yang merupakan unsur harga pokok produk dari biaya tenaga kerja nonpabrik, yang bukan merupakan unsur harga pokok produksi, melainkan merupakan unsur biaya tenaga usaha. Dengan demikian biaya tenaga kerja perusahaan manufaktur digolongkan menjadi: biaya tenaga kerja produksi, biaya tenaga kerja pemasaran dan biaya tenaga kerja administrasi & umum. Berikut ini diberikan beberapa contoh biaya tenaga kerja yang termasuk dalam tiap golongan tersebut:
a.       Biaya tenaga kerja produksi:
Gaji karyawan pabrik
Biaya kesejahteraan karyawan pabrik
Upah lembur karyawan pabrik
Upah mandor pabrik
Gaji manajer pabrik
b.      Biaya tenaga kerja pemasaran
Upah karyawan pemasaran
Biaya kesejahteraan karyawan pemasaran
Biaya komisi pramuniaga
Gaji manajer pemasaran
c.       Biaya tenaga kerja administrasi dan umum
Gaji karyawan Bagian Akuntansi
Gaji karyawan Bagian Personalia
Penggolongan menurut kegiatan departemen-departemen dalam perusahaan. Misalnya departemen produksi suatu perusahaan kertas terdiri dari tiga departemen: bagian pulp,  bagian kertas, dan bagian Penyempurnaan. Biaya tenaga kerja dalam departemen produksi tersebut digolongkan sesuai dengan bagian-bagian yang dibentuk dalam perusahaan tersebut. Tenaga kerja yang bekerja di departemen-departemen nonproduksi digolongkan pula menurut departemen yang menjadi tempat kerja mereka. Dengan demikian Biaya Tenaga Kerja di departemen-departemen non produksi dapat digolongkan menjadi Biaya Tenaga Kerja Bagian Akuntansi, Biaya Tenaga Kerja Bagian Personalia, dan lain sebagainya. Penggolongan semacam ini dilakukan untuk lebih memudahkan pengendalian terhadap biaya tenaga kerja yang terjadi dalam tiap departemen yang dibentuk dalam perusahaan. Kepala departemen yang bersangkutan bertanggung jawab atas pelaksanaan kerja karyawan dan biaya tenaga kerja yang terjadi dalam departemennnya.
Penggolongan menurut jenis pekerjaannya. Dalam suatu departemen, tenaga kerja dapat digolongkan menurut sifat pekerjaannya. Misalnya dalam suatu departemen produksi, tenaga kerja digolongkan sebagai berikut: operator, mandor, dan penyelia (superintendant). Dengan demikian biaya tenaga kerja juga digolongkan menjadi: upah operator, upah mandor dan upah penyelia. Penggolongan biaya tenaga kerja semacam ini digunakan sebagai dasar penetapan deferensiasi upah standar kerja.
Penggolongan menurut hubungan dengan produk. Dalam hubungan dengan produk, tenaga kerja di bagi menjadi : (1) Tenaga Kerja Langsung dan (2) Tenaga Kerja Tak Langsung. (1)Tenaga Kerja Langsung adalah semua karyawan yang secara langsung ikut serta memproduksi produk jadi, yang jasanya dapat diusut secara langsung pada produk, dan yang upahnya merupakan bagian yang besar dalam memproduksi produk. Upah tenaga kerja langsung diperlakukan sebagai biaya tenaga kerja langsung dan diperhitungkan langsung sebagai unsur biaya produksi. (2)Tenaga kerja yang jasanya tidak secara langsung dapat diusut pada produk disebut tenaga kerja tak langsung. Upah tenaga kerja tak langsung ini disebut biaya tenaga kerja tak langsung dan merupakan unsur biaya overhead pabrik. Upah tenaga kerja tak langsung dibebankan pada produk tidak secara langsung, tetapi melalui tarif biaya overhead pabrik yang ditentukan di  muka.


AKUNTANSI BIAYA TENAGA KERJA
Biaya Tenaga Kerja dibagi ke dalam 3 golongan besar, yaitu :
- Gaji dan upah reguler = Gaji dan Upah Bruto – Potongan-potongan pajak penghasilan
   dan biaya asuransi hari tua
-  Premi Lembur
-  Biaya-Biaya yang berhubungan dengan tenaga kerja (labor related costs)


Gaji dan Upah
Ada berbagai macam cara perhitungan upah karyawan dalam perusahaan. Salah satu cara adalah dengan mengalikan tarif upah dengan jam kerja karyawan. Dengan demikian untuk menentukan upah seorang karyawan perlu dikumpulkan data jumlah jam kerjanya selama periode waktu tertentu.
            Dalam perusahaan yang menggunakan metode harga pokok pesanan, dokumen pokok untuk mengumpulkan waktu kerja karyawan adalah kartu hadir (clock card) dan kartu jam kerja ( job time ticket ). Kartu hadir adalah suatu catatan yang digunakan untuk mencatat jam kehadiran karyawan, yaitu jangka waktu antara jam hadir dan jam meninggalkan perusahaan. Jika jam kerja perusahaan dimulai jam 07.00 sampai dengan jam 14.00, maka kartu hadir karyawan akan berisi jam kedatangan di perusahaan dan jam pergi dari perusahaan setiap hari kerja. Jika seorang karyawan hadir di perusahaan dari jam 07.00 sampai dengan jam 14.00, maka ia hadir di perusahaan selama 7 jam, yang merupakan jam kerja regular perusahaan. Jika karyawan tersebut bekerja lebih dari 7 jam sehari, kelebihan jam kerja di atas jam kerja reguler tersebut dinamakan jam lembur. Pada setiap hari minggu, kartu hadir tiap karyawan dikirim ke bagian pembuat daftar gaji dan upah untuk dipakai sebagai dasar perhitungan gaji dan upah karyawan per minggu.
           
Disamping kartu hadir, perusahaan menggunakan kartu jam kerja untuk mencatat pemakaian waktu hadir karyawan pabrik, dalam mengerjakan berbagai pekerjaan atau produk. Kartu jam kerja ini biasanya hanya digunakan untuk mencatat pemakaian waktu hadir tenaga kerja langsung dipabrik. Kartu jam kerja untuk setiap karyawan kemudian disesuaikan dengan waktu yang tercantum dalam kartu jam hadir dan dikirim ke Bagian Akuntansi Biaya untuk keperluan distribusi gaji dan upah ( labor cost distribution ) tenaga kerja langsung. Kartu jam kerja sangat penting dalam perusahaan yang menggunakan metode harga pokok pesanan dalam perhitungan harga pokok produknya. Dalam perusahaan yang menggunakan metode harga pokok proses, kartu jam kerja tersebut tidak diperlukan, karena karyawan melakukan pekerjaan atau membuat produk yang sama dalam departemen tertentu dari hari ke hari, sehingga distribusi biaya tenaga kerja tidak diperlukan.
Akuntansi biaya gaji dan upah dilakukan dalam empat tahap pencatatan berikut ini :
Tahap 1
Berdasarkan kartu hadir karyawan ( baik karyawan produksi, pemasaran maupun administrasi dan umum), bagian pembuatan daftar gaji dan upah tersebut kemudian membuat daftar gaji dan upah karyawan. Dari daftar gaji dan upah tersebut kemudian dibuat rekapitulasi gaji dan upah untuk mengelompokkan gaji dan upah tersebut menjadi: gaji dan upah karyawan pabrik, gaji dan upah karyawan administrasi dan umum, serta gaji dan upah karyawan pemasaran. Gaji dan upah karyawan pabrik dirinci lagi ke dalam upah karyawan langsung dan karyawan tak langsung dalam hubungannya dengan produk. Atas dasar rekapitulasi gaji dan upah tersebut, Bagian Akuntansi kemudian membuat jurnal sebagai berikut:
            Barang Dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja                             xxx
            Barang Overhead Pabrik                                                         xxx
            Biaya Administrasi & Umum                                                 xxx
            Biaya Pemasaran                                                                     xxx
                        Gaji dan Upah                                                                         xxx
Tahap 2
Atas dasar daftar gaji dan upah tersebut Bagian Keuangan membuat bukti kas keluar dan cek untuk pengambilan uang dari bank. Atad dasar bukti kas keluar tersebut, Bagian Akuntansi membuat jurnal sebagai berikut:
Gaji dan Upah                                             xxx
                        Utang PPh Karyawan                                     xxx
                        Utang Gaji dan Upah                                      xxx
*Perusahaan berkewajiban memungut pajak penghasilan (PPh) yang diperoleh karyawan dan menyetorkannya ke Kas Negara
Tahap 3
Setelah cek diuangkan di bank, uang gaji dan upah kemudian dimasukkan kedalam amplop gaji dan upah tiap karyawan. Uang gaji dan upah karyawan kemudian dibayarkan oleh juru bayar kepada tiap karyawan yang berhak. Tiap karyawan menandatangani daftar gaji dan upah sebagai bukti telah diterimanya gaji dan upah mereka. Setelah tiap karyawan mengambil gaji dan upahnya, atas dasar daftar gaji dan upah yang telah ditandatangani karyawan, Bagian Akuntansi membuat jurnal sebagai berikut :
            Utang Gaji dan Upah              xxx
                        Kas                                          xxx
Tahap 4
Penyetoran pajak penghasilan (PPh) karyawan ke Kas Negara dijurnal oleh Bagian Akuntansi sebagai berikut :
            Uang PPh Karyawan              xxx
                        Kas                                          xxx
Okee sobat jika kalian ingin tau contoh soal tentang akuntansi biaya tenaga kerja silakan kalian  KLIK DISINI

Minggu, 23 November 2014

okee.. kali ini aku akan memosting video untuk kalian,..  semoga video ini bisa memotivasi kalian, supaya kalian bisa hidup bersyukur dan jangan takut menjadi diri sendiri ya gaes.... pantau terus ya blog aku..


Sabtu, 22 November 2014

Contoh Proposal Penelitian Sederhana



PROPOSAL PENELITIAN
Tingkat Kedisiplinan Siswa XII Akuntansi SMKN 1 Jombang
Tahun Pelajaran 2014/2015 

 








XII AKUNTANSI 2
SMK NEGERI 1 JOMBANG
TAHUN PELAJARAN 2014 - 2015


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan proposal “Tingkat Kedisiplinan Siswa Kelas XII AKUNTANSI SMKN 1 Jombang Tahun Pelajaran 2014/2015 “ dengan sebaik-baiknya.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada yang terhormat :
1.      Bu. Endah Purwanti selaku Guru Pembimbing / Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia.
2.     Teman – Teman satu kelompok yang sudah bekerja sama dalam menyusun proposal ini.
3.      Semua pihak yang telah membantu kami dalam penyusunan proposal ini.
Kami menyadari bahwa dalam proposal ini masih terdapat kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan guna penyempurnaan dalam penyusunan proposal dimasa mendatang.

Jombang , 11 November 2014


Penyusun




DAFTAR ISI

Judul……………………………………………………………….  i
Kata Pengantar……………………………………………………   ii
Daftar Isi……………………………………………………     iii

1.      Pendahuluan……………………………………………..     1
1.1  Latar Belakang ………………………………………..   1
1.2  Batasan Masalah ………………………………………  2
1.3  Rumusan Masalah …………………………………….   2
1.4  Tujuan Penelitian ……………………………………….2
2.      Hipotesis......................……………………………….......... 3
3.      Metode Penelitian…………………………………….......... 5
3.1  Jenis Penelitian ...............................................................  5
3.2  Tempat dan waktu pelaksanaan .......................................5
3.3  Populasi ………………………………………...............5
3.4  Sampel ………………………………………… ...........6
3.5  Sumber Data ……………………………………            ............6
3.6  Metode Pengumpulan Data …………………….            ............6
3.7  Jadwal Penelitian ……………………………….............6
4.      Penutup
Daftar Pustaka………………………………………………….........7


1.      PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Seorang siswa dalam mengikuti kegiatan belajar di sekolah tidak akan lepas dari peraturan dan tata tertib yang berlaku di sekolahannya, dan setiap siswa di tuntut untuk berperilaku sesuai dengan aturan dan tata tertib yang sudah berlaku disekolahannya. Yang dimaksud dengan aturan sekolah tersebut, seperti aturan tentang standar berpakaian, ketepatan waktu, perilaku sosial dan etika belajar. Ketaatan dan kepatuhan siswa terhadap aturan atau tata tertib disebut disiplin siswa, sedangkan peraturan yang berupaya mengatur perilaku siswa disebut disiplin sekolah. Pengertian disiplin sekolah kadangkala diterapkan pula untuk memberikan hukuman (sanksi) sebagai konsekuensi dari pelanggaran terhadap aturan, meski kadangkala menjadi kontroversi dalam menerapkan metode pendisiplinannya, sehingga terjebak dalam bentuk kesalahan perlakuan fisik dan kesalahan perlakuan psikologis. Disiplin adalah kepatuhan terhadap peraturan atau tunduk pada pengawasan atau pengendalian. Sedangkan disiplin menurut Djamarah adalah "Suatu tata tertib yang dapat mengatur tatanan kehidupan pridadi dan kelompok”. Kedisiplinan mempunyai peranan penting dalam mencapai tujuan pendidikan.
1.2 Batasan Masalah
         Mengingat keterbatasan penulis baik dari segi waktu, kemampuan, tenaga, dan biaya. Dengan demikian penulis membatasi “ Tingkat Kedisiplinan Siswa Kelas XII AKUNTANSI SMKN 1 Jombang Tahun Pelajaran 2014/2015 “.


1.3  Rumusan Masalah
1.      Apa yang menyebabkan siswa berperilaku tidak disiplin ?
2.      Perilaku siswa apa saja yang dinilai tidak atau kurang disiplin ?
3.      Faktor penyebab terhambatnya penerapan disiplin di sekolah ?
4.      Apa saja upaya-upaya yang bisa di lakukan warga sekolah dalam meningkatkan penerapan disiplin di sekolah ?

1.4  Tujuan Penelitian
1.      Untuk mengetahui penyebab siswa brperilaku tidak disiplin.
2.      Untuk mengetahui perilaku siswa yang dinilai kurang disiplin.
3.      Untuk mengetahui penyebab terhambatnya penerapan disiplin disekolah.
4.      Untuk mengetahui upaya-upaya yang bisa di lakukan warga sekolah dalam meningkatkan penerapn disiplin di sekolah.
2.      HIPOTESIS
Berdasarkan  landasan  teori  yang  telah  diuraikan  serta  disesuaikan dengan  masalah  penelitian,  maka  dapat  dirumuskan  hipotesis  penelitian sebagai berikut:
1.      penyebab siswa berperilaku tidak disiplin yaitu:
a.       disebabkan oleh guru.
b.      kondisi sekolah yang kurang menyenangkan, kurang teratur, dan lain-lain.
c.       keluarga yang broken home.
d.      kurikulum yang tidak terlalu kaku, tidak atau kurang fleksibel, terlalu dipaksakan dan lain-lain bisa menimbulkan perilaku yang tidak disiplin, dalam   proses belajar mengajar  pada khususnya dan dalam proses pendidikan pada umumnya.
2.      Perilaku siswa yang di nilai kurang disiplin seperti : bolos sekolah, mengerjakan tugas rumah disekolah, perkelahian, nyontek, pemalakan, pencurian dan bentuk-bentuk  penyimpangan perilaku lainnya.
3.      Kurang tegasnya pihak sekolah menerapkan peraturan sekolah,
4.      Reisman dan Payne (E. Mulyasa, 2003) mengemukakan strategi umum merancang disiplin siswa, yaitu :
1. Konsep diri; untuk menumbuhkan konsep diri siswa sehingga siswa dapat berperilaku disiplin, guru disarankan untuk bersikap empatik, menerima,hangat dan terbuka;
2.Keterampilan berkomunikasi; guru terampil berkomunikasi yang efektif sehingga mampu menerima perasaan dan mendorong kepatuhan siswa;
3.Konsekuensi-konsekuensi logis dan alami; guru disarankan dapatmenunjukkan secara tepat perilaku yang salah, sehingga membantu siswa.
3.      METODE PENELITIAN
3.1  Jenis Penelitian
     Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang dapat diartikan sebagai prosedur penulisan yag menghasilkan data data deskriptif kata-kata tertulis atau lisan dari perilaku orang-orang yang diamati.Sedangkan penulisan karya ilmiah inibersifat deskriptif, yaitu memberikan gambaran suatu keadaan tertentu secara rinci disertaidengan bukti.

3.2  Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Penelitian ini bertempat di kelas XII Akuntansi 2 SMKN 1 Jombang,  sedangkan waktu penelitian dilaksanakan mulai tanggal 9-15 januari 2015.

3.3 Populasi dan Sampel
A. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiono, 2001:57).
Jadi populasi bukan hanya orang , tetapi juga benda- benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar yang ada pada obyek / subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik / sifat yang dimiliki oleh obyek atau subyek itu.
Dalam penelitian ini, yang menjadi subyek adalah siswa kelas XII AKUNTANSI SMKN 1 JOMBANG  Tahun Pelajaran 2014/2015, yang terdiri atas 106 siswa.
B. Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiono, 2001:57). Dalam penelitian ini yang menjadi subyek penelitian adalah kelas XII AKUNTANSI 2 yang berjumlah 35 siswa.

3.4  Sumber Data
Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer yaitu yang diperoleh dari hasil angket/lembar pengisian soal.

3.5  Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan untuk menyusun proposal  ini adalah dengan metode angket. Angket adalah sejumlah pertanyaan yang tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan dalam pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui (Suharsimi Arikunto, 2006:225).
3.6  Jadwal Penelitian
No.
Nama Kegiatan
Minggu
1
2
3
4
5
1.
Penyusunan Proposal
X




2.
Pelaksanaan Penelitian

X
X


3.
Pengelolaan Data


X
X

4.
Penyusunan Laporan



X
X

4.      PENUTUP
Demikianlah proposal penelitian ini kami sampaikan.Kami harap proposal ini dapat berguna.Mohon maaf bila terjadi kesalahan.Kami menyadari bahwa karya ini perlu ditingkatkan mutunya.Oleh karena itu kritik dan saran sangat kami harapkan.Atas perhatiannya, kami ucapkan terima kasih.

DAFTAR PUSTAKA

Djamarah.1994.Prestasi Belajar Dan Kompetensi Guru.Surabaya:Usaha Nasional.
Sugiyono.2001.Metode Penelitian Administrasi.Bandung:Alfabeta.
Arikunto, Suharsimi.2006.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta: Rineke Cipta.